Senin, 27 Desember 2010

alasan memakai kendaraan pribadi

salah satu alasan masyarakat kita beralih keangkutan pribadi karna waktu yang efisien dan efektif serta angkutan pribadi memberikan kenyamanan sendiri,pria maupun wanita tak luput dari tindak pelecehan seksual angkutan umum,dikarnakan keamanan yang sudah diabaikan masyarakat kita dewasa ini.
Belakangan ini lagi sering seringnya terjadi pelecehan di angkutan umum. Baik di busway dan di kereta api.
Nah, bagi para wanita pengguna kereta api, tidak lama lagi akan menikmati pelayanan khusus sehingga bisa terbebas dari pelecehan penumpang pria yang selama ini sering terjadi di Kereta.
Rancananya dalam tahun depan akan ada kereta khusus wanita yang melayani perjalanan Jabodetabek.
Kereta yang di gunakan adalah seri 7000 yang berasal dari Jepang dan dari delapan armada, sudah ada tiga armada yang lulus uji kelayakan dan siap di operasikan.
Kereta tersebut disediakan dalam rangka meningkatkan pelayanan kereta serta meningkatkan harkat dan derajat perempuan.

JAKARTA – Pelecehan seksual yang biasa dialami wanita terjadi di mana dan kapan saja. Umumnya pelanggaran kesusilaan ini sering dilakukan di tempat umum termasuk Bus Transjakarta yang kebanyakan penumpangnya adalah karyawan dan kaum terpelajar. Namun hawa nafsu ternyata tidak mengenal pendidikan bahkan dengan kedok terpelajar pelecehan di Bus Transjakarta lebih banyak daripada kereta api ekonomi di Senen.
Hal ini pernah dialami Devi ketika berada di kendaraan umum. “Saat naik busway, pantat saya yang paling sering jadi korban diraba-raba dan dielus-elus. Pundak saya juga dicolek lelaki sesama penumpang. Orang itu sengaja iseng memanfaatkan suasana, ”ujar wanita beruasia 34 tahun ini, Selasa (1/4).
Ketika ditemui di halte Transjakarta Harmoni, wanita seksi, aduhai dan sintal berkulit putih ini, menuturkan tak bisa berbuat apa-apa. “Kalau saya teriak, justru lelaki itu akan berkelit dan mengatakan penumpang yang tidak mau mengerti dengan keadaan. Dan ini bisa membuat saya malu, lebih baik pasrah saja asal jangan sampai kebagian sensitif saja, ” tambahnya.
Bukan saja Devi, penumpang Transjakarta lainnya juga mengatakan hal yang sama. “Pantat saya juga sering dicolek-colek bahkan pernah ada yang menaruh tangan dipinggul saya, “ ucap Ririn, satu karyawati. Untuk itu baik Devi maupun Ririn mendesak Pemda DKI Jakarta menyediakan bus khusus perempuan.
Hal ini, tambahnya, sangat penting mengingat sudah banyak korban pelecehan seksual terhadap wanita oleh pria sehingga dapat diminimalisir. Namun pengadaan bus khusus wanita ini juga tidak dapat mencegah pelecehan seksual oleh sesama wanita yang mengalami kelainan seksual. Susan, karyawan bank asing mengaku pantatnya juga sering menjadi sasaran tangan wanita pecinta sesama jenis ini, ucap Susan dengan nada jijik.
BERANI BERTERIAK
Pelecehan ini sangat disayangkan pemerhati hukum Hj. Yanti Nurdin, SH, MH. Advokat ibukota ini menyebutkan bentuk apapun yang mengarah pada harga diri seseorang harus ditindak. Pasal yang dapat menjerat pelaku mengacu pada pasal 281 dan 282 KUHP yang ancaman hukumannya tiga tahun penjara. Atau perbuatan tidak menyenangkan pasal 335 KUHP.
“Saya sarankan wanita harus berani berteriak bila digerayangi seperti itu. Beranilah mengungkap masalah yang dilaminya, jangan malah ikut menikmati,“ tegasnya.
TUNTUTAN PEKERJA
Menyangkut tuntutan karyawan Transjakarta yang meminta diangkat jadi pegawai tetap, Sekda DKI H. Muhayat menegaskan masalah itu kewenangan pihak operator bukan Badan Layanan Umum (BLU) Transjakarta. “Pemda tidak terkait langsung, karena mereka dipekerjakan pihak operator. Kami hanya bisa mengimbau agar pihak operator memperhatikan nasib mereka,”

Kereta api sudah mengantisipasi pelecehan terhadap wanita. Bagaimana dengan busway ?

1 komentar:

  1. kenapa ya gak diberi tamparan keras?, sedangakan negara jepang melarang penggunanya menggunakan hp sewaktu di stasiun dikarenakan kejadian menabrak pejalan kaki lain saja...bandingkan dg indonesia..pencopet menyebabkan tabrakan maut ,,org lalai main hp dijalan..malah B aja

    BalasHapus